Senin, 14 Juni 2010

Sekilas tentang Catur Weda Samhita.

Weda dlam pengertian Semantik adalah pengetahuan Suci tentang kebenaran abadi sebagai sebuah sumber pengetahuan,sedangkan dalam pengertian Etimologi,Weda berasal dari urat kata VID;Mengetahui dan Pengetahuan.Di dalam Yayur Weda di sebutkan bahwa Ajaran Weda harus di sampaikan dan bukanya di simpan ato di monopoli Kebenaranya oleh golongan tertentu.
Bahasa yang di gunakan dalam Weda adalah SANSKERTA yang di populerkan oleh Rsi Panini,Bahasa Weda juga sering di sebut DAIVI VAK.
Penting di ketahui,Rsi Panini merupakan Seorang penulis tata bahasa Sanskerta yang di tuangkan kedalam bukunya yang berjudul ASTADHYAYI yang sampai saat ini masih eksis menjadi buku pedoman pokok dalam mempelajari tata bahasa Sanskerta.
Beberapa tahun kemudian Maha Rsi Patanjali menulis Buku sebagai kritik terhadap karya Rsi Panini yang makin menyempurnakan Bahasa Sanskerta.adapun beberapa penulis lainya diantaranya adalah Rsi Wararuci atau Rsi Katyayana dengan Maha Karyanya bernama SARACAMUCAYA.
kemudian bahasa sanskrta marengalami bebeapa perubahan besar.kemudian ada tiga jenis bahasa sanskerta yang di kenal sampai saat ini;
- sansekrta veda; yaitu bahasa sanskerta yang di gunakan dalam weda.
- sanskerta clasik;bahasa sanskerta yang digunakan dalam kitab-kitab hindu yang lebih muda dari wed,seperti Itihasa,Purana,Smerti dll
- Sanskerta campuran;Bahasa Sanskerta yang dapat pengaruh kuat dari Bahasa-bahasa lokal
Hanya Wedalah yang di Wahyukan sejak mulainya pengertian waktu.Swami Dayananda Saraswati mengatakan;Yayur Weda,Rg,Sama dan Atharwa Weda adalah Sabda Tuhan.Acuan pemikiran ini di petik dari Sloka;
Tasmad yajnat sarvahuta Rcah samani jajnire Chandami jajnire tasmad Yajus tasmad ajayata[Tuhan maha Agung dan kepadanyalah Umat Manusia mempersembahkan berbagai Yadnya dan dari padanya muncul Rg,Sama].
Dalam proses pemahyuan Weda,ada beberapa cara yang sudah dikenal;
- Swaranada;Gema yang di terima oleh para Rsi yang kemudian menjadi Sabda Tuhan,yang kemudian di wariskan/disampaikan psds murid-muridnya.
- Upanisad;Pikiran para Rsi yang imasuki oleh sabda Tuhan dan berfungsi sebagai penghubung dalam kondisi pendidikan'param para'
- Darsanam;Di mana para Rsi berhadapan secara Rohani dalam situasi Gaib yang bersifat Spiritual.
Nah lanjut.....Rsi Manu membagi Weda kedalam dua kelompok besar yaitu;Sruti dan Smerti.Pembagian ini juga di pergukan untuk menamakan semua jenis Buku yang di kelompokan sebagai kitab Weda,baik yang telah berkembamg dan tumbuh menurut tafsir sebagaimana yang di lakukan secara turun temurun menurut tradisi sebagai Wahyu yang berlaku secara institusional ilmiah.

Berikut akan di uraikan tiap-tiap bagian dariWeda;
SRUTI
adalah Weda yang sebernya yang di terima melalui pendengaran yang di turunkan sesuai periodesasinya dalam empat klompok/Himpunan. Weda Sruti disebut juga Catur Weda Samhita.
1. Rg Weda : merupakan wahyu yang paling pertama diturunkan sehingga merupakan weda yang tertua. Rg Weda berisikan nyanyian-nyanyian pujaan yang terdiri dari 10.552 mantra dan seluruhnya terbagi dalam 10 mandala, yaitu mandala 2 sampai dengan 8. Disamping menguraikan tentang wahyu juga menyebutkan Sapta Rsi sebagai penerima wahyu. Rg Weda dihimpun oleh Rsi Pulaha.
2. Yayur Weda : merupakan weda yang terdiri atas mantra-mantra dan sebagian besar berasal dari Rg Weda. Juga memuat tentang ajaran mengenai pokok-pokok yajus. Seluruh mantranya berjumlah 1975 mantra. Yayur Weda terdiri atas 2 aliran yaitu yayur Weda Putih dan Hitam. Yayur Weda dihimpun oleh Rsi Waisampayana.
3. Sama Weda : merupakan kumpulan mantra dan memuat ajaran mengenai lagu-lagu pujaan. Keseluruh mantranya terdiri dari 1875 mantra. Wahyu ini dihimpun oleh Rsi Jaimini.
4. Atharwa Weda : Weda yang merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis, yang keselruh mantranya berjumlah 5987 mantra, yang juga banyak berasal dari Rg Weda. Yang tentunya isinya adalah doa-doa untuk kehidupan sehari-hari, seperti mohon kesembuhan, perlindungan, dll. Weda ini dihimpun oleh Rsi Sumantu.
Di dalam Rg Weda Manu memperkirakan weda tersebut dikodifikasi di daerah Punjab, sedangkan ketiga weda lainnya di kodifikasi di daerah Duab, yakni daerah yang memiliki dua sungai yakni Gangga dan Yamuna. Masing-masing bagian Catur Weda memiliki 3 kitab yaitu :
1. Brahmana yaitu penggunaan kitab ini digolongkan kedalam Karma Kanda atau penggunaan mantra-mantra dalam upacara.
2. Araniaka yaitu yang isinya penjelasan terhadap bagian mantra dari brahmana
3. Upanisad yaitu mengandung filsafat yang maha tinggi yang mengupas alam semesta dan isinya serta hubungan atman dan brahman. Kitab ini digolongkan kedalam Jnana kanda

SMERTI
Merupakan weda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan ini didasarkan atas pengelompokan isi materi yang secra sistematis menurut bidang profesi. Secara garis besar Smerti dapat digolongkan kedalam kelompok besar yaitu kelompok Wedangga dan kelompok Upaweda.
1. Wedangga, yakni
- Siksa atau ponetika memuat petunjuk tentang cara tepat dalam mengucapkan mantra dan penekanan suaranya
- Wiyakarana atau tata bahasa merupakan suplemen dan dianggap sangat penting serta menentukan karna untuk mengerti dan menghayati Weda Sruti, harus dipahami dengan pengertian dan bahasa yang benar
- Canda atau lagu memuat aspek ikatan bahasa yang disebut lagu sejak dari penulisan weda hanya dengan mengetahui canda semua ayat-ayat itu dapat dipelihara secara turun temurun seperti nyanyian yang mudah diingat.
- Nirukta, memuat berbagai penafsiran otentik mengenai kata-kata yang terdapat dalam weda
- Jyotisa atau astronomi, memuat pokok-pokok ajaran astronomi yang diperlukan sebagai pedoman dalam melakukan yadnya yang isinya tentang tata surya, bulan dan angkasa lainnya yang dianggap mempunyai pengaruh dalam pelaksanaan yadnya.
- Kalpa, menurut jenis isinya Kalpa terbagi menjadi beberapa bidang :
1. Bidang Srautra : ajaran tata cara melakukan yadnya
2. Bidang Grya Sutra : peraturan tentang pelaksanaan yadnya yang harus dilakukan Grahasta
3. Bidang Darma Sutra : peraturan hidup bermasyarakat dan bernegara
4. Bidang Sulwa Sutra : peraturan tentang membuat tempat suci yang berhubungan dengan arsitektur
2. Upaweda
- Itihasa, berasal dari kata iti ha asa yang artinya sesungguhnya kejadian itu begitulah adanya. Itihasa merupakan jenis epos yang terdiri dari 2 macam yaitu Mahabarata dan Ramayana.
- Purana, merupakan kumpulan cerita-cerita kuno yang menyangkut penciptaan dunia dan silsilah para-raja-raja yang memerintah di dunia, juga cerita tentang silsilah keturunan, perkembangan dinasti serta memuat cerita-cerita yang menggambarkan pembuktian hukum yang pernah dijalankan. Purana juga memuat pokok-pokok ajaran mengenai teisme. Adapun kitab-kitab purana terdiri dari 18 buah
- Artha sastra, memuat tentang ilmu pemerintahan, negara, seperti kitan Niti sastra yang isinya merupakan pokok-pokok pemikiran ilmu politik. Ada beberapa Acarya yang terkenal dibidang Niti sastra yakni Bagawan Bhaspati, Begawan Usana, Begawan Parasara dan Rsi Canakya.
- Ayur Weda, memua tentang ajaran-ajaran yang menyangkut bidang kesehatan, jasmani dan rohani dengan berbagai sistem sifatnya, menurut isinya Ayur Weda meliputi 18 bidang ilmu
- Gandarwa Weda, memuat tentang ajaran-ajaran yang menyangkut berbagai aspek ilmu seni. Ada beberapa buku penting yang menyangkut Gandarwa Weda, seperti Natya Sastra, Rasaratna, Samuscaya, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar